- Jelaskan tahap pengembangan moral Lawrence Kohlberg!
Tahap pengembangan
moral Lawrence Kohlberg :
- Tingkat Pra-konvensional
Pada
tingkat ini, anak sangat tanggap terhadap norma-norma budaya,
misalnya norma- norma baik atau buruk, salah atau benar, dan
sebagainya. Anak akan mengaitkan norma- norma tersebut sesuai dengan
akibat yang akan dihadapi atas tindakan yang dilakukan. Anak juga
menilai norma-norma tersebut berdasarkan kekuatan fisik dari yang
menerapkan norma-norma tersebut. Pada tahap pra-konvensional ini
dibagi menjadi dua tahap yaitu:
- Tahap Punishment and Obedience Orientation
Pada tahap ini,
secara umum anak menganggap bahwa konsekuensi yang ditimbulkan dari
suatu tindakan sangat memerlukan baik-buruknya suatu tindakan yang
dilakukan, tanpa melihat sisi manusianya. Tindakan-tindakan yang
tidak diikuti dengan konsekuensi dari tindakan tersebut, tidak
dianggap sesuatu hal yang buruk.
- Tahap Instrumental – Relativist Orientation atau Hedonistic Orientation
Pada tahap ini,
suatu tindakan dikatakan benar apabila tindakan tersebut mampu
memenuhi kebutuhan untuk diri sendiri maupun orang lain. Tindakan
yang tidak memberikan pemenuhan kebutuhan baik untuk diri sendiri
maupun orang lain dapat dianggap sebagai tindakan baik selama
tindakan tersebut tidak merugikan.
Pada tahap ini
hubungan antar manusia digambarkan sebagaimana hubungan yang
berlangsung di pusat perbelanjaan, dimana terdapat timbale balik dan
sikap terus terang yang menempati kedudukan yang cukup penting.
- Tingkat Konvensional
Pada
tingkat ini, memenuhi harapan keluarga, kelompok, masyarakat, maupun
bangsanya merupakan suatu tindakan yang terpuji. Tindakan tersebut
dilakukan tanpa harus mengaitkan dengan konsekuensi yang muncul,
namun dibutuhkan sikap loyalitas yang sesuai dengan harapan-harapan
pribadi dan teryib sosial yang berlaku.
Pada
tingkat ini pula, usaha seseorang untuk memperoleh, mendukung, dan
mengakui keabsahan tertib sosial yang ditekankan, serta usaha aktif
untuk menjalin hubungan positif antara diri dengan orang lain maupun
dengan kelompok di sekitarnya. Pada tingkat konvensional ini dibagi
menjadi dua tahap yaitu:
- Tahap Interpersonal Concordance atau Good-Boy/Good-Girl Orientation
Pandangan anak pada
tahap ini, tindkaan yang bermoral adalah tindakan yang menyenangkan,
membantu, atau tindakan yang diakui dan diterima oleh orang lain.
Anak biasanya akan menyesuaikan diri dengan apa yang dimaksud
tindakan bermoral. Moralitas akan berusaha untuk dapat menyenangkan
orang lain.
- Tahap Law and Order Orientation
Pada tahap ini,
pandangan anak selalu mengarah pada otoritas, pemenuhan
aturan-aturan, dan juga upaya untuk memelihara tertib sosial.
Tindakan bermoral dianggap sebagai tindakan yang mengarah pada
pemenuhan kewajiban, penghormatan terhadap suatu otoritas, dan
pemeliharaan tertib sosial yang diakui sebagai satu-satunya tertib
sosial yang ada.
- Tingkat Pasca Konvensional
Pada
tingkat ketiga ini, terdapat usaha dalam diri anak untuk menentukan
nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral yang memiliki validitas yang
diwujudkan tanpa harus mengaitkan dengan otoritas kelompok meupun
individu dan terlepas dari hubungan seseorang dengan kelompok. Pada
tingkat ketiga ini, didalamnya mencakup dua tahap perkembangan moral
yaitu:
- Tahap Social-Contract, Legalistic Orientation
Tahap ini merupakan
tahap kematangan moral yang cukup tinggi. Pada tahap ini tindakan
yang dianggap bermoral merupakan tindakan-tindakan yang mempu
merefleksikan hak-hak individu dan memenuhi ukuran-ukuran yang telaj
diuji secara kritis dan telah disepakati oleh masyarakat luas.
Seseorang yang berada pada tahap ini menyadari perbedaan individu dan
pendapat. Oleh karena itu, tahap ini dianggap tahap yang memungkinkan
tercapainya musyawarah mufakat. Tahap ini sangat memungkinkan
seseorang melihat benar dan salah sebagai suatu hal yang berkaitan
dengan nilai-nilai dan pendapat pribadi seseorang. Pada tahap ini,
hukum atau aturan juga dapat dirubah jika dipandang hal tersebut
lebih baik bagi masyarakat.
- Tahap Orientation of Universal Ethical Principles
Pada tahap yang
tertinggi ini, moral dipandang benar tidak harus dibatasi oleh hukum
atau aturan dari kelompok sosial atau masyarakat. Namun, hal tersebut
lebih dibatasi oleh kesadaran manusia dengan dilandasi
prinsip-prinsip etis. Prinsip-prinsip tersebut dianggap jauh lebih
baik, lebih luas, dan abstrak dan bisa mencakup prinsip-prinsip umum
seperti keadilan, persamaan HAM, san sebagainya.
- Apa yang menentukan tingkatan intensitas masalah etika?
Ada 4 tingkatan
intensitas mengenai etika, yaitu:
- Etika atau moral pribadi, yaitu dengan memberikan teguran tentang baik atau buruk, yang sangat tergantung kepada beberapa faktor antara lain pengaruh orang tua, keyakinan agama, budaya, adat istiadat, dan pengalaman masa lalu.
- Etika profesi, yaitu serangkaian norma atau aturan yang menuntun perilaku kalangan profesi tertentu.
- Etika organisasi, yaitu serangkaian aturan dan norma yang bersifat formal dan tidak formal yang menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi yang bersangkutan.
- Etika sosial, yaitu norma-norma yang menuntun perilaku dan tindkaan anggota masyarakat selalu terjaga atau terpelihara.
- Jelaskan jenis-jenis penyimpangan di tempat kerja !
Penyimpangan
ditempat kerja merupakan perilaku tidak etis yang melanggar
norma- norma organisasi mengenai benar atau salah. Terdapat 4 jenis
penyimpangan di tempat kerja, antara lain:
- Penyimpangan Produksi. Perilaku tidak etis dengan merusak mutu dan jumlah hasil produksi. Misalnya: pulang lebih awal, beristirahat lebih lama, sengaja bekerja lamban, sengaja membuang-buang sumber daya.
- Penyimpangan Hak Milik. Perilaku tidak etis terhadap harta milik perusahaan. Misalnya: menyabot, mencuri atau merusak perlatan, mengenakan tarif jasa yang lebih tinggi dan mengambil kelebihannya, menipu jumlah jam kerja, mencuri dari perusahaan lain.
- Penyimpangan Politik. Yaitu dengan menggunakan pengaruh seseorang untuk merugikan orang lain dalam perusahaan. Misalnya: mengambil keputusan berdasarkan pilih kasih dan bukan kinerja, menyebarkan kabar buruk tentang rekan kerja, menuduh orang lain atas kesalahan yang tidak dibuat.
- Penyerangan Pribadi. Merupakan sikap bermusuhan atau perilaku menyerang terhadap orang lain, seperti pelecehan seksual, perkataan kasar, mencuri dari rekan kerja, dan mengancam rekan kerja secara pribadi.
Sumber:
www.academia.edu/6384161/ANALISIS_PERKEMBANGAN_MORAL_MENURUT_PIEGET_KOHLBERG_DAN
_ISLAM
auliarahmanchan.blogspot.com/2013/01/tugas-akhir-softskill-etika-profesi.html
blog.stie-mce.ac.id/rina/2011/11/14/etika-manajerial/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar