Ø Ekonomi
Makro
Ekonomi
makro atau makroekonomi adalah
studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan
perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga (household),
perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk
menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga
kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu
ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai
berikut :
a) Sejauh
mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan
ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini
disebut full
employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan under
employment atau
terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja
penuh. Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang
tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan
karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat
akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan
masalah-masalah sosial lainnya.
b) Sejauh
mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang
berarti terjadi inflasi. Inflasi
adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat
yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan
kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang
secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap
tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika
proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk
mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat
sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur
tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP
Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu
inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan
terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun;
inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100%
setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila
kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
c) Sejauh
mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan
ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade
off maksudnya
bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
Berikut
adalah contoh ekonomi makro :
· inflasi
Inflasi
adalah masalah yang dihadapi oleh tiap negara, masalah ini dikaitkan
dengan adanya kenaikan harga, karena harga adalah indikator awal
penentu inflasi. Inflasi sendiri adalah keadaan dimana terdapat
kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Maka bila di masyarakat terjadi kenaikan harga satu atau beberapa
barang secara sementara, maka hal itu tidak dapat digolongkan sebagai
inflasi, meskipun inflasi tidak secara langsung menurunkan standar
hidup tapi hal ini tetap menjadi masalah karena 3 alasan berikut.
1.
Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota
masyarakat.
2. Menyebabkan penurunan efisiensi ekonomi.
3.
Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam
masyarakat.
Pemerintah biasanya melakukan kebijakan yang
strategis dengan menaikkan suku bunga di bank agar orang mau
menyimpan uang di bank, hal ini diharap dapat mengurangi jumlah uang
yang beredar dimasyarakat dan menurunkan inflasi. Dampak inflasi yang
sangat jelas kita rasakan adalah kenaikan harga secara terus menerus
yang ada di pasar.
· Pendapatan
nasional
Pada
konteks ekonomi makro, tolak ukur keberhasilan perekonomian suatu
negara anatara lain adalah pendapatan nasional. Definisi pendapatan
nasional sendiri ada 3 yaitu
• jumlah barang-barang jasa yang
diproduksi di suatu negara pada periode tertentu.
• Jumlah balas
dan jasa dari faktor-faktor produksi dalam periode tertentu
•
jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang
dihasilkan
berdasarkan 3 definisi diatas , perhitungan pendapatan
nasional dapat diakukan melalui 3 pendekatan yakni
• pendekatan
produksi,
• pendekatan pengeluaran, dan
• pendekatan
pendapatan.
Perhitungan pendapatan nasional Indonesia sendiri
dilakukan dengan pendekatan produksi dan pendekatan pengeluaran.
Pendekatan produksi dilakukan dengan mengelompokkan kegiatan-kegiatn
ekonomi ke dalam 9 lapangan usaha atau sektor utama. Pendekatan
pengeluaran dilakukan dengan mengelompokan pengeluaran dalam
komponen: pengeluaran konsumsi rumah tangga,pemerintah, pembentukam
modal tetap domestik bruto, perubahan stok, dan ekspor barang-barang
dan jasa-jasa.
Perhitungan ini sendiri bertujuan untuk mendapatkan
taksiran akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
negara dalam satu tahun, manfaat-manfaatnya antara lain adalah.
1.
Menjadi sumber informasi bagi pemerintah.
2. Mengetahui struktur
perekonomian
3. mengetahui struktur antar daerah
4.
memperkirakan perubahan Pendapatan Riil
5. membandingkan kemajuan
ekonomi antar negara.
· Pertumbuhan
ekonomi
adalah
suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita
dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu
negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan
ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara
dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan
GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara
keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat
kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan
tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan
ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan
alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam
,lembaga pengetahuan, dan teknik.
Ø Ekonomi
Mikro
Ilmu
ekonomi mikro (sering
juga ditulis mikroekonomi)
adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen
dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor
input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti
bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi
penawaran dan permintan atas barang dan jasa, yang akan menentukan
harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan
permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan
kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama-sama
individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam
skala makro; dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama.
Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro :
Berikut ini beberapa contoh ekonomi mikro :
· Investasi
Iinvestasi
yang lazim disebut dengan istilah “penanaman modal atau pembentukan
modal” merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran
agregat. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli
barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk
menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia
dalam perekonomian, pada praktiknya yang digolongkan sebagai
investasi meliputi pengeluaran atau pembelanjaan sebagai berikut.
1.
Pembelian berbagai jenis barang modal.
2. Pembelanjaan untuk
membangun rumah tempat tinggal, bangunan, dll
3. pertambahan nilai
stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan barang yang
masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan
nasional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi antara lain:
•
keuntungan yang akan diperoleh
• tingkat bunga
• ramalan
mengenai keadaan ekonomi di masa depan
• kemajuan teknologi
•
tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, dan
keuntungan yang diperoleh dari perusahaan.
· Penawaran
Penawaran
(supply) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dijual
(ditawarkan)
pada tingkat harga tertentu.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran:
-Harga barang itu sendiri. Semakin tinggi harga barang
maka jumlah penawaran akan makin meningkat.
-Teknologi produksi.
Tingkat kemajuan teknologi mempengaruhi penawaran.
munculnya
produsen baru. Kemunculan produsen baru di pasar akan menambah jumlah
barang yang akan dijual dan ditawarkan.
-Harga faktor-faktor
produksi. Naik turunnya harga faktor produksi akan mempengaruhi
jumlah penawaran.
-Harapan atau ekspektasi produsen.
Penawaran
sebagaimana permintaan, juga memiliki hukum penawaran yang berlaku
pada keadaan ceteris paribus, semakin rendah harga barang, maka
semakin sedikit juga jumlah barang yang akan ditawarkan, begitu juga
sebaliknya.
Jumlah barang yangditawarkan akan meningkat
apabila harga naik
dan akan berkurang jik harga turun, atau
perubahan penawaran berbanding lurus dengan perubahan harga.
· Permintaan
Permintaan
(demand) mencerminkan jumlah produk barang dan
jasa yang ingin
dibeli dengan jumlah dan harga tertentu. Permintaan sendiri memiliki
beberapa bentuk yaitu:
-Permintaan efektif
adalah permintaan
yang didukung dengan daya beli dan keinginan.
adalah permintaan yang didukung dengan daya beli hanya saja
belum melaksanakan pembelian.
-Permintaan absurd
adalah permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga barang lain yang berhubungan..hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan:Jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambahjika harga turun dan akan berkurang jika harga naikpada periode tertentu (ceteris paribus).
adalah permintaan yang tidak didukung dengan daya beli.
Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu di antaranya, harga barang itu sendiri, selera, pendapatan, jumlah penduduk, harapan atau ekspektasi, harga barang lain yang berhubungan..hukum permintaan digunakan untuk memperoleh norma atau hukum yang berlaku secara umum untuk setiap permintaan. Bunyi hukum permintaan:Jumlah barang atau jasa yang diminta akan bertambahjika harga turun dan akan berkurang jika harga naikpada periode tertentu (ceteris paribus).
Usaha
Kecil dan Menengah
UKM
adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki
kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut
Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil
adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.”
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah
sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.
200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Milyar Rupiah) 3. Milik Warga Negara
Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi
baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha
Besar 5. Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak
berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk
koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta
unit lebih.
Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas
Koperasi dan UKM, dimasing-masing Propinsi atau Kabupaten/Kta.
Dalam
ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu
lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi.
TEORI
EKONOMI MIKRO
Ilmu
ekonomi mikro mempelajari ekonomi secara individu,misalnya perilaku
konsumen dan produsen.
Analisis ekonomi mikro terbagi:
1. Teori
harga; antara lain membahas tentang proses pembentukan harga,
factor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran,
hubungan antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar,
konsep-konsep elastisitas permintaan dan penawaran dan sebagainya.
2.
Teori produksi; antara lain menganalisis tentang masalah biaya
produksi,tingkat produksi yang harus di pilih oleh produsen agar
tujuan mencapai laba maksimum tecapai
teori distribusi; antara
lain membahas tentang factor-faktor yang menentukan tingkat upah
tenaga kerja, tingkat bunga yang harus di bayar karena penggunaan
modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha.
Perbedaan
ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat
dari
|
Ekonomi
Mikro
|
Ekonomi
Makro
|
Harga
|
Harga
ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
|
Harga
adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
|
Unit
analisis
|
Pembahasan
tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan
dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar,
penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
|
Pembahasan
tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan
nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi
dan kebijakan ekonomi.
|
Tujuan
analisis
|
Lebih
memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya
agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
|
Lebih
memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi
terhadap perekonomian secara keseluruhan
|
Cabang
Ilmu Ekonomi dalam Perkembangannya
1.
Ilmu ekonomi deskriptif,yaitu ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa
adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/Negara pada suatu masa
tertentu,misalnya produksi beras di jawa timur tahun 2009,tingkat
harga gula di Indonesia tahun 2009.
2. Ilmu ekonomi terapan,yaitu
bagian ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori ekonomi dalam suatu
rumah tangga produksi,misalnya ekonomi perbankan,ekonomi
perusahaan,ekonomi moneter.
3. Teori ekonomi adalah ilmu ekonomi
yang menganalisis tentang hubungan antara variabel ekonomi,misalnya
pengaruh kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga hidup,pengaruh
tingkat pendapatan terhadap pola konsumsi seseorang. Dalam hal ini
makro ekonomi mengkaji tentang pendapatan nasional,kesempatan kerja,
pengangguran,inflasi, dan sebagainya. Dalam mikro ekonomi hanya
mempelajari bagian-bagian dari teori ekonomi secara lebih
mendalam,seperti: pembentukan harga,rumah tangga produksi, konsumen,
dan lain sebagainya.
Sumber: http://id.wikipedia.org, http://yuskos.wordpress.com .
Sumber: http://id.wikipedia.org, http://yuskos.wordpress.com .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar